Definisi Kualitas
Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini,
yang pertama kualitas berbasis pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya.
Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan. Yang
kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer
produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar
dan membuat produk dengan benar sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu
berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang pesisi dan
dapat dihitung.
Pengaruh Kualitas
Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi,
ada tiga alasan kualitas itu penting, yaitu:
- Reputasi
Perusahaan.
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk
baru perusahaan, kebiasaan pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
- Kehandalan
Produk.
Pengadilan terus berusaha menghukum
organisasi-organisasi yang merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau
jasa yang penggunaannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan.
Contohnya:Consumer Product Safety Act.
- Keterlibatan
global.
Kualitas adalah suatu perhatian internasional.
Produk-produk perusahaan yang akan bersaing di pasar internasional harus
memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan harganya secara global.
Biaya Kualitas
Adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu
harga yang harus dibayar karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori
utama yang dikaitkan dengan biaya kualitas, yaitu:
- Biaya
Pencegahan
Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan
komponen atau jasa mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan
kualitas.
- Biaya Penaksiran
Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk,
proses, komponen, dan jasa. Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan
pemriksa.
- Kegagalan internal
Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau
jasa yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan
waktu tunggu akibat mesin rusak
- Biaya eksternal
Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa
yang cacat. Contoh:rework, barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan
kepercayaan, dan biaya pada masyarakat.
Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat
diperkirakan, namun untuk biaya eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada
kondisi keseimbangan, biaya produk yang berkualitas hanyalah sebagian dari
keuntungan. Philip Crosby dan Genichi berpendapat bahwa organisasi yang kalah
adalah organisasi yang gagal berupaya agresif di bidang kualitas.
Etika dan Manajeman Kualitas
Bagi seorang manajer operasi, memberikan produk dan
jasa yang sehat, aman, dan berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu
pekerjaan yang terpenting. Kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan
produk-produk berkualitas rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yeng
lebih tinggi tetapi juga dapat menimbulkan kecelakaan, tuntutan hukum, dan
bertambahnya peraturan pemerintah.
Jika sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan
sebuah produk yang layak dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus
didasari oleh perbuatan etis. Sebuah perusahaan manufaktur harus menerima
tangggung jawab untuk setiap produk berkualitas rendah atau produk-produk yang
terkontaminasi yang mereka pasarkan kepada masyarakat.
Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam
produksi dan pemasaran produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang
saham, para pekerja, pelangan, pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal
etika, setiap perusahaan harus mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan
sehari-hari untuk semua orang.
Standar Kualitas Internasional
ISO 9000
Kualitas secara global sangat penting sehingga dunia
bersatu menciptakan kualitas, ISO 9000. ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk
sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu
organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali
dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization
Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk
standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan
ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan
menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.
Sertifikasi ISO 9000
Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, suatu organisasi
harus melalui proses selama 9 hingga 18 bulan yang mencakup dokumentasi
prosedur kualitas, penilaian lapangan, dan serangkaian audit yang terus
berjalan terhadap produk atau jasa yang dihasilkannya.
ISO 14000
Proses internasionalisasi kualitas yang terus terbukti
dengan dikembangkannya ISO 14000. ISO 14000 merupakan standar manajemen
lingkungan yang mengandung lima elemen pokok: manajemen lingkungan, audit,
evaluasi kinerja, pelabelan, dan penilaian siklus hidup.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan
kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga
pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan
perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa
penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan
berkualitas, yaitu
1) Kualitas
meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
2) Kualitas
mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
3) Kualitas
merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini
mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).
4) Kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Manfaat Program TQM
TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi,
maupun bagi staf organisasi.
Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:
1) Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah
dengan produk atau pelayanan.
2)
Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih
diperhatikan.
3)
Kepuasan pelanggan terjamin.
Perbaikan Berkesinambungan
TQM membutuhkan perbaikan berkesinambungan yang tidak
pernah berhenti yang mencakup orang, peralatan, pemasok, bahan, dan prosedur.
Dasar filosofi ini adalah setiap aspek dari operasi perusahaan dapat
diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan yang tidak akan pernah dapat diraih,
tetapi selalu diupayakan.
Six Sigma
Six sigma adalah program untuk menghemat waktu,
meningkatkan kualitas, dan menurunkan biaya. Six sigma juga merupakan sebuah
sistem yang menyeluruh yaitu suatu strategi karena berfokus pada kepuasan
pelanggan total, disiplin karena mengikuti six sigma improvement model formal,
dan sekumpulan perangkat (lembar perangkat, diagram sebab-akibat, diagram
pareto, diagram alir, histogram, dan statistical process control/SPC) untuk
memperoleh dan mempertahankan kesuksesan dalam bisnis.
Pemberdayaan Pekerja
Pemberdayaan pekerja berarti melibatkan pekerja pada
setiap langkah proses produksi. Secara konsisten, literatur bisnis menyatakan
85% permasalahan kualitas terletak pada bahan dan proses, bukan pada kinerja
pekerja. Oleh karena itu, tugas yamg diperlukan adalah merancang peralatan dan
proses yang dapat memproduksi kualitas yang diinginkan.
Saat terjadi ketidakcocokan kualitas, kesalahannya
jarang terletak pada para pekerja. Entah produknya dirancang dengan salah atau pekerjanya
tidak dilatih dengan benar. Walaupun pekerja dapat membantu menyelesaikan
masalah, jarang terjadi kasus dimana pekerja yang menyebabkan masalah tersebut.
Teknik untuk memberdayakan pekerja yaitu :
1.Membina jaringan komunikasi yang melibatkan pekerja
2.Membentuk para penyelia yang bersikap terbuka dan
mendukung
3.Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan tsaf
kepada para pekerja di bagian produksi
4.Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi
5.Menciptakan struktur organisasi formal sebagai
tim-tim dan lingkaran-lingkaran kualitas
Benchmarking
Benchmarking merupakan pemilihan standar kinerja yang
mempresentasikan kinerja terbaik dari suatu proses atau aktivitas. Benchmarking
meliputi pemilihan standar produk, jasa, biaya atau kebiasaan yang mewakili
suatu kinerja terbaik dari proses atau aktivitas serupa dengan proses atau
aktivitas Anda. Langkah menetapkan benchmark antara lain:
1.Menetapkan apa yang akan dijadikan benchmark
2.Membentuk tim benchmark
3.Mengidentifikasi mitra-mitra benchmark
4.Mengumpulkan dan menganalisis informasi benchmark
5.Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi
benchmark
Ukuran-ukuran kinerja khusus yang digunakan dalam
benchmark meliputi persentase cacat, biaya per unit atau per pesanan, waktu proses
per unit, waktu respon layanan, imbal hasil investasi, tingkat kepuasan
pelanggan, dantingkat ingatan pelanggan.
Benchmarking internal dilakukan saat sebuah organisasi
cukup dan memiliki bayak divisi atau unit bisnis. datanya biasanya jauh lebih
mudah diakses daripada data dari luar perusahaan luar dan terdapat suatu unit
internal yang memiliki kinerja lebih tinggi dan dapat diteladani.
Just in Time (JIT)
Konsep JIT diadakan untuk perbaikan berkesinambungan
dan penyelesaikan masalah. Dalam konsep JIT, barang diproduksi dan diantarkan
saat mereka dibutuhkan (saat ada permintaan). JIT berkaitan dengan kualitas
dalam tiga hal:
1.JIT memangkas biaya kualitas. Hal ini terjadi karena
rework, scrap, investasi persediaan dan biaya akibat barang yang rusak berkaitan
langsung dengan persediaan yang ada. Dengan penerapan JIT berarti hanya
terdapat sedikit persediaan, biayanya juga lebih rendah. Selain itu, persediaan
menyembunyikan kualitas yang buruk.
2.JIT meningkatkan kualitas. Karena mempersingakat lead time, JIT juga menjaga
bukti kesalahan tetap baru dan membatasi jumlah sumber kesalahan yang
potensial. Oleh karena itu, JIT menciptakan sebuah sistem peringatan akan
adanya permasalahan kualitas, baik dalam perusahaan maupun dengan para penjual.
3.Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang
lebih sedikit, serta sistem JIT yang lebih baik dan mudah digunakan. Tujuan
memiliki persediaan adalah melindungi kinerja produksi yang buruk yang
disebabkan oleh kualitas yang tidak dapat diandalkan. Jika kualitasnya konsisten,
maka JIT membuat perusahaan dapat mengurangi semua biaya yang terkait pada
persediaaan.
Konsep Taguchi
Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan
memperbaiki kualitas produk dan proses, yaitu ketangguhan kualitas (quality
robustness), fungsi kerugian kualitas (quality loss function-QLF) dan kualitas
berorientasi sasaran (target-oriented quality)
Produk berkualitas tangguh (quality robust) adalah
produk yang dapat diproduksi secara beragam dan konsisten dalan segala kondisi
manufaktur dan lingkungan yang kurang baik dan bukan menghilangkan penyebabnya.
Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh biasanya lebih murah daripada
menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam memproduksi produk yang
tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam bahan dan proses tidak akan
mengganggu kualitas produk.
Quality loss function (QLF) mengidentifikasikan semua
biaya yang berkaitan dengan kualitas rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini
meningkat jika kualitas produk semakin jauh dengan keinginan pelanggan. Biaya ini tidak hanya
meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi juga biaya garansi dan jasa, biaya
pemeriksaan internal, perbaikan, scrap, dan biaya-biaya yang dianggap sebagai
biaya bagi masyarakat. Kualitas berorientasi sasaran (target-oriented quality)
merupakan sebuah filosofi perbaikan terus menerus untuk membuat kualitas produk
tepat sesuai dengan sasaran.
Perangkat TQM
1.Lembar periksa, adalah suatu formulir yang dirancang
untuk mencatat data. Karakteristik
•Data dapat dicatat dengan mudah
•Data dapat dipahami dengan mudah
•Mencegah terjadinya data hilang (missing data)
•Dapat menentukan sumber persoalan
•Memungkinkan pemecahan persoalan dengan cepat
•Dipakai untuk memeriksa beberapa item secara
bersamaan
•Memungkinkan pengklasifikasian/penstrataan data
1.Diagram sebar, menunjukkan hubungan antara dua
pengukuran.
Langkah-langkah pembuatan Diagram Tebar
1.Langkah 1: Kumpulkan data dan masukkan dalam table
2.Langkah 2: Gambarkan sumbu tegak dan sumbu datar
beserta skala dan keterangannya
3.Langkah 3: Gambarkan titik-titik koordinat data
tersebut
1.Diagram sebab-akibat (diagram Ishikawa/diagram
tulang ikan), adalah sebuah teknik skematik yang digunakan untuk mengetahu
letak-letak masalah kualitas yang mungkin.
Manfaat:
1.Mengorganisasikan dan menghubungkan faktor-faktor
2.Sebagai sarana untuk urun pendapat (brainstorming)
3.Melibatkan setiap orang yang terkait
Kekurangan:
1.sangat kompleks
2.Memerlukan dedikasi dan kesabaran
3.Bisa jadi sulit dalam memfasilitasinya
4.Diagram pareto, adalah sebuah metode untuk metode
untuk mengelola kesalahan, masalah, atau cacat guna membantu memusatkan
perhatian untuk upaya penyelesaian masalahnya. Prosedur:
•Tetapkan klasifikasi data
•Tentukan kerangka
waktu
•Kumpulkan data
•Rangking penyebab-penyebab (causes)
•Bangun Tabel
•Gambarkan Histogram
1.Diagram alir (flow chart), diagram kotak yang secara
grafis menggambarkan sebuah proses atau sistem. Manfaat:
•Untuk memahami proses
•Mengidentifikasi perbaikan yang mungkin dapat dilakukan
•Membantu pekerja untuk mengetahui, dimana posisi
mereka di dalam proses
•Membangkitkan dukungan melalui partisipasi
1.Histogram
Histogram merupakan alat yang menggambarkan penyebaran
distribusi frekuensi, yaitu pengaturan data berdasarkan magnitude, berupa
grafik balok. Balok-balok yang terdapat dalam histogram dihasilkan dari
persamaan sturge yang memberikan jumlah kelas-kelas data yang terdapat dalam
grafik histogram setelah kita mendapatkan perkiraan jumlah kelas, dapat
diperoleh interval kelas dengan membagi range data dengan jumlah kelas yang
diperoleh.
Statistical Process Control (SPC) atau Pengendalian
Proses Statistikal adalah seperangkat alat pemecahan masalah yang baik, berguna
dalam mencapai stabilitas proses dan memperbaiki kapabilitas melalui
pengurangan variabilitas.
Peranan Inspeksi
Sebuah sistem operasi yang baik mempunyai suatu
pengendalian atas proses yang dilakukan. Tugas manajemen operasi bukan hanya
membuat sistem-sistem, namun juga memastikan sistem tersebut memenuhi standar
dengan inspeksi. Inspeksi ialah suatu cara memastikan operasi telah mencapai
kualitas yang diharapkan.
Inspeksi meliputi pengukuran, perasaan, perabaan,
penimbangan, atau pemeriksaan produk dengan tujuan menemukan proses yang buruk
sesegera mungkn. Perlu diingat, inspeksi tidak memperbaiki kekurangan dalam
sistem atau atau cacat pada produk atau mengubah suatu produk dan meningkatkan
nlainya. Inspeksi hanya berfungsi menemukan kekurangan atau cacat.
Inspeksi utamanya berfokus pada dua masalah besar,
yaitu (1) Kapan inspeksi dilakukan dan (2) Dimana inspeksi dilakukan.
Memutuskan kapan dan dimana inspeksi dilakukan bergantung pada jenis proses dan
nilai tambah pada setiap tahap. Inspeksi dapat dilakukan pada salah satu tuitik
berikut:
1.Di pabrik pemasok saat pemasok melakukan proses
produksi
2.Saat menerima produk dari pemasok (supplier)
3.Sebelum melakukan proses yang mahal dan tidak dapat
dikembalikan
4.Selama tahap-tahap proses produksi
5.Saat produk selesai dibuat
6.Sebelum pengantaran ke konsumen
7.Pada titik kontak dengan pelanggan
Meski begitu, inspeksi bukanlah solusi sempurna yang
tidak memiliki kekurangan. Pada suatu percobaan, 110 produk cacat digabungkan
dengan lot produk yang sempurna kemudian dilakukan inspeksi. Hasilnya, pada
inspeksi pertama, pengawas hanya menemukan 68 barang cacat, tiga kali tahap
inspeksi untuk menemukan 30 barang cacat berikutnya, dan 2 barang cacat tidak
pernah ditemukan. Karena itu, proses yang baik dan pemberdayaan pekerja
merupakan solusi yang lebih baik daripada melakukan inspeksi.
Inspeksi terbaik adalah inspeksi yang dilakukan pada
sumber produksi. Hal ini disebut inspeksi sumber. Idenya adalah setiap pemasok,
proses, dan pekerja memperlakukan langkah berikutnya dalam proses sebagai
pelanggan sehingga memastikan produknya tiba dengan sempurna di pelanggan
sebenarnya.
Inspeksi dapat dibantu dengan dengan penggunaan daftar
periksa dan pengendalian seperti perangkat yang aman dari kesalahan yanag
disebutpoka-yoke. Poka-yoke adalah alat atau teknik bebas kesalahan yang memastikan
produksi produk yang baik setiap saat. Contohnya mulut selang pompa bensin,
ukuran standar kartos kentang gorang di McDonald’s, dan perlatan paket operasi
di rumah sakit.
Pada organisasi berorientasi jasa, titik inspeksi
ditetapkan pada lokasi yang luas. Inspeksi terbagi dua berdasarkan
karakteristik kualitas. Inspeksi atributadalah inspeksi yang menggolongkan
barang cacat atau baik tanpa mencantumkan keterangan derajat kecatatan.
Inspeksi variabel adalah inspeksi yang menggolongkan barang ke dalam suatu
kontinum seperti dimensi, ukuran, berat, kecepatan, dan kekuatan
sumber
search
|
Mengenai Saya
20 years old
Wikipedia
Ada
kesalahan di dalam gadget ini
Digital clock
Daily Calendar
widget statistik
83579
Arsip Blog
- ▼ 2013 (22)
- ▼ November (17)
- JURNAL 2
- JURNAL 1
- JIT (JUST IN TIME)
- MRP dan ERP
- PENGALIHDAYAAN (OUTSOURCING) SEBAGAI SIASAT RANTAI...
- PEMELIHARAAN DAN KEANDALAN
- PENJADWALAN JANGKA PENDEK
- PERENCANAAN AGREGAT
- MANAJEMEN PERSEDIAAN
- STRATEGI SDM UNTUKKEUNGGULAN BERSAING
- MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
- STRATEGI TATA LETAK
- STRATEGI LOKASI
- STRATEGI PROSES
- MENGELOLA KUALITAS
- DESAIN PRODUK dan JASA
- PERAMALAN
- ► Oktober (5)
Temp
No comments:
Post a Comment